Selasa, 01 Mei 2012

Mirror, Mirror on the Wall...What is Beauty, After All?

Mirror, Mirror on the Wall...What is Beauty, After All? Siapakah yang paling cantik di negeri ini? Mungkin masih terekam kuat di ingatan elo secuplik kisah cerita mengenai putri salju. Bagaimanakan sang putri akhirnya harus tertidur untuk selamanya terkena kuntukan penyihir jahat yang tak ingin disaingi kecantikannya. Sang cermin tak mampu berbohong mengenai siapa manusia yang paling cantik pada saat itu...Cermin memang tidak mampu mengevaluasi, tidak menjustifikasi, tapi hanya menawarkan keberadaan dan kenyataan secara total. Cermin hanya memberikan bayangan nyata dan apa adanya mengenai objek yang ada didepannya. Justifikasi mengenai cantik atau jelek, tampan atau buruk, putih atau hitam, tinggi atau gemuk, kurus atau gemuk itu Cuma permainan pikiran manusia, ya manusia memang mahluk paradoks terutama perempuan, apalagi para pere-pere labil yang otaknya Cuma secuil,yang Cuma mementingkan tampilan luar tanpa pernah mengasah inner beuty yang ada di dirinya...bukannya setiap manusia terlahir dengan kecantikan alami yang di bawa secara naluriah, kadang yang membuat jelek adalah lingkungan dan pergaulan yang membentuknya.

Kenapa Cantik selalu identik dengan perempuan. Perempuan mana yang tidak bangga dikatakan cantik dan menarik. Di kepala wanita, Cantik itu adalah fisik yang menarik dan semua hal yang terkait dengan pemandangan mata, bukan tentang sikap dan kebaikan hati. Cantik selalu diimagekan dengan kulit putih, rambut panjang, tinggi semampai, badan langsing. Stereotip ini kemudian menjadi komoditas jualan produk di iklan-iklan TV nasional. Dan perempuan2 berlomba2 menjadi cantik berdasarkan kriteria yang digembor-gemborkan iklan tersebut. Dan bodohnya perempuan terjebak dengan konsep cuantik tersebut dan berlomba mengikuti standart cantik masyarakat dengan melakukan berbagai macam cara yang terkadang mengarah ke penzoliman diri sendiri.Kenapa gue bilang menzoliman diri sendiri, ya agar selalu mendapatkan julukan stempel cuanteeekkkk kadang banyak perempuan melakukan hal yang ekstrim. Mulai dari suntak suntik sana sini, operasi sana sini, dempul sana sini..etc..Kalo sudah begini para pere bilangnya geneh “ cuantik is painfull cyiinnn and expensive too”Mengeluarkan ratusan uang bahkan puluh juta hanya untuk mendapatkan pujian ataupun stempel “wanita cantik” hedeeehhh mending tuh duit lo duit buat anak yatim atao anak yang terlantar diluar sana, yang mungkin makan aja susah apalagi beli make up....Sudah kodrat kale ya kalo perempuan selalu melihat perempuan lain sebagai saingan/ kompetitor dan untuk memenangkan persaingan genetika merebut perhatian lawan jenis, berbagai cara dilakukan para perempuan untuk tetap menjaga penampilan dan kecantikan fisik. Katanya temen gua yang tergila-gila dengan konsep cantik ini bilangnya gene...persaingan antar pere saat ini untuk mendapatkan laki sangat ketat cyinn...jadi lo harus selalu tampil bling-blig ala celebrity biar tak kalah pamor..katanya lagi kalo elo lebih dominan kecantikannya maka peluang elo sangat besar dan cepat buat mendapatkan pasangan yang sesuai dengan harapan idup elo...hedeeeh kalo udah geneh mending gua tabok pantat cowok keren disamping gue aja kalee ya.... hahahahahha...

Ada lagi temen gue neh, yang saking gilanya pengen kulit putih sampe rela nanam kromosom segala biar bisa putih ala MJ and suntik sana –sini. Kenapa seh putih selalu dihubungkan dengan peluang mendapatkan cinta yang hakiki. Yaelah kalo cinta mah cinta aja kale...cinta kok pake persyaratan Rupanya dikalangan pere perbedaan melanin menjadi penting banget dalam hal perebutan jodoh, putihnya kulit didentikkan dengan putihnya nurani dan kebahagian dunia. Ini ditambah lagi dengan jargon body langsing tipis dada rata kek papan seluncuran... papan body yang lurus gak ada cantolan adalah idol type model para teneger and pere setengah dewasa. Setiap obrolan selalu mempermasalahkan soal berat badan, gaya busana, kecantikan kulit, dan sebagainya sampe kuping gue budek sendiri dengernya...topik kek begini selalu diulang-ulang kek kaset rusak pitanya...

Emank seh konsep cantik tiap jaman beda-beda, mungkin jamannya para nenek kita cuantik itu diidentikkan dengan subur dan mampu beranak banyak trus jamannya emak kita cuantik itu ala artis holywood yang mati bunuh diri...hmmmm siapa itu namanya yang felemnya roknya ke singkep diterbangkan angin. Cantik masa itu adalah  dada-pinggul besar, berdandan seksi, dan berambut bergelombang atau keriting kemudian jaman era 90-an sampe sekarang cuantik itu identik dengan kulit putih, rambut panjang, tinggi semampai, badan langsing. Dan bisa aja konsep cuantik di jaman era tehnologi high up, cantik itu seperti robot dengan kepala cerdas dan otak nyecer-nyecer kemana-mana saking cerdasnya hehehehehehe....dan yang pasti menurut gue, konsep cuantik itu berbeda-beda di setiap individu tergantung paradigma dan sudut pandang mereka memandang karena cantik itu subjektif sifatnya. Karena sifatnya subjektif itu maka gak perlu deh lo menjadi cantik berdasarkan stereotype yang digembor-gemborkan iklan sampe nekad ke thailand segala buat permak muko lo biar mirip tamara blyzinki ato biar mirip ola ramlan. Cuantik itu cukup kualitas apa yang ada di hati loe and apa isi kepala loe.... sama yang penting loe bersih serta tetap idup sehat ....its enough !!! buang mindset sesat yang bilang kalo loe gak putih, langsing dan cantik gak ada yang mau ma elo....itu sesat banget tau gak!!! Lawan jenis suka ma loe tidak dominan karena packaging yang ada di diri loe aja tapi lebih dari ketulusan loe, kecocokan dan yang pasti ketersambungan sinapsis, hati, dan jiwa itu yang lebih utama, yang tak mampu loe verbalkan dengan kata-kata and loe visualisasikan dengan image apapun. Loe Cuma perlu mengasah pikiran loe bahwa tampilan fisik seperti warna kulit loe, berat badan loe, etc bukanlah penentu dalam menghadirkan cinta dan kebahagian.....kebahagian dan cinta itu dari hati....hati yang tulus bakal mendapatkan cinta yang tulus juga,right....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar