Kamis, 22 Desember 2011

SI PINCANG DAN KETIDAKSERAGAMAN SEMESTA


Seorang temen bilang kenapa harus berjalan dengan kaki pincang kalo bisa berjalan tegap dengan dua kaki..Ok gua setuju, dengan dua kaki kita bias lebih balancing dalam berjalan, tapi jika kaki elo penuh koreng, kudis dan virus koreng tersebut siap menyerang ke semua otot motarik dan syaraf otak elo, apa yang harus elo lakukan? Apakah elo tetap mempertahankan keberadaan kaki lo biar agar tetap terlihat sempurna,tidak pincang dan terlihat elok dalam penampilan apapun…Kalo gua mending mengamputasi tuh kaki dan kemudian berjalan dengan kaki pincang. Yah itulah pilihan terbaik buat gua kalo berada di posisi itu. Untuk apa mempertahankan sesuatu yang busuk toh nantinya kebusukannya menyengsarakan kita. Ingat gak ma peribahasa “ Sepandai-pandainya menyimpan bangkai suatu saat bakal ketahuan juga” Namanya aja bangkai yang terdiri dari unsure-unsur yang apabila bersenyawa dengan udara akan menghasilkan zat-zat yang tidak enak dicium indera penciuman, sama seperti gas amoniak yang biasanya banyak terdapat di air seni kalo elo kebelet pipis, bau gas amoniak ini akan disempurnakan oleh bakteri pembusuk sehingga tercium bau-bau keching plus pesing yang memabukkan kepala apabila menghirup aromanya. Nyimpan bangkai busuk itu sama aja dengan elo ketika nahan pipis. Terdesak, kuldesak dan mendesak untuk disalurkan segera. Kalo tetap elo tahan bikin elo gak nyaman ….perut elo terasa kembung, sakit disekitar pangkal paha yang lama kelamaan apabila tradisi ini tetap lo pertahankan, elo bakal kena penyakit radang saluran kencing karena pipis yang elo tahan-tahan terus supaya gak keluar tersebut merupakan sisa pembuangan metabolism tubuh, banyak racun dan kuman-kuman penyakit terkandung didalam cairan encer yang berwarna coklat muda keemasan tersebut. Emank she buang air itu mahal untuk yang tinggal di kota-kota besar ato sedang berwisata ke destinasi pariwisata domestic. Untuk pipis aja elo mesti merogoh kocek 1000 perak, boker 2000 perak mandi 3000 perak..hehehehehe…tapi kan gak ada alasan buat elo nahan tuh pipiskan, kayak menjaga harta warisan ato harta terpendam yang apabila elo keluarin, bakal bikin elo jatuh miskin….Ok kembali ke inti tulisan ini, Kenapa kita harus terjebak dalam segala hal yang berbau artificial, terlihat elok diluar tapi didalamnya penuh belatung yang saling mengerogoti. Emang rumput tetangga lebih hijau ketimbang rumput sendiri, tetapi setidaknya kita wajib bersukur masih punya rumput walopun mungkin warnanya udah gak hijau terang lagi.

Emang gak enak kalo punya kaki satu, elo harus jatuh tersungkur berkali-kali dan sekuat tenaga berdiri untuk berjalan lagi. Elo harus punya semangat dan kekuatan yang penuh dibandingkan dengan orang normal dengan dua kaki yang mampu menopang tubuh mereka. Kaki elo yang cuma satu harus bekerja luarbiasa kerasnya agar badan elo tetap berjalan tegap. Belum lagi pandangan miring, cemoohan dan perasaan kasian orang-orang disekitar elo yang ngeliat kaki elo. Penampilan elo gak bias sempurna lagi. Elo gak bias pake rok dan celana super pendek untuk mengekspos tungkai kaki jenjang elo. Elo Gak bias pake highheel untuk memperseksi kaki elo, yang ada kesimbangan elo yang bermasalah kalo nekat pake sandal higheels dengan satu kaki. Cedera lutut karena kaki elo yg pincang harus menahan bobot badan elo.  Ya kalo udah begini alternatifnya adalah pake sandal teplek dan pakelah rok panjang semata kaki untuk memanipulasi kepincangan elo..(hedeeeh sebenarnya kita lagi bahas apa ya?? Binggung gua coyyy..) 

Banyak temen yang pincang memilih membuat kaki palsu untuk pasangan kaki lainnya agar bias menyimbangkan badan ketika mereka bergerak dan beraktivitas. Ya sudah sepantasnya kalo merasa siap. Sudah hukum alam, kalo yang diciptakan berpasangan harus mampu bekerja fungsional secara bersamaan juga. Kita punya dua tangan kiri dan kanan, dan masing-masing memiliki fungsi sendiri untuk melengkapi. Kita punya dua lobang idup yang secara bersamaan menghirup o2 dan mengeluarkan co2 secara bersamaan. Bayangkan kalo idung lo yang satunya mampet, pasti susah banget kan bernapasnya. Kita punya dua mata yang secara bersamaan bergerak secara sinergi..menatap..melirik..mengerling…ato kedip kedip kedua mata dengan jeda waktu sepersekian detik. Makanya ada judul lagu yang judulnya begini berpasangan lebih baik ketimbang sendiri …(btw ini  lagunya sapa ya? Apa khayalan gua aja kali yaaa..wkwkwkwk)..Tapi kalo dalam cerita idup elo harus kehilangan satu kaki elo, gak ada yang perlu elo sesali. Tidak semua orang mampu tetap berdiri tegap dengan satu kaki tanpa menundukkan dagu. Kalo elo mampu..elo adalah orang pilihan dari tuhan. Setiap orang punya jalan cerita sendiri-sendiri. Cerita idup elo beda dengan cerita idup orang laen. Gak ada yang seragam dalam idup ini. Elo bayangain aja kalo dunia ini penuh dengan keseragaman, kesamaan dan keteraturan. Betapa kakunya idup, betapa tak berwarnanya idup..menoton…tidak dinamis. Planet-planet di tata surya dengan orbitnya matahari juga bergerak dengan tidak teratur. Jadi selalu ada ketidakteraturan dalam idup ini walopun mungkin cuma sepersekian second kecepatan udara atopun beberapa detik kecepatan cahaya.

 Jadi pesen moral dari sekapur sirih tulisan gua ini adalah, jika saat ini elo menjadi orang yang pincang maka belajarlah berjalan dengan cara yang lurus setelah lurus elo harus berlari kencang biar orang yang meremahkan kepincangan elo bisa tau kalo elo mampu mengenggam dunia di tangan elo…(cieeee..cieee gak nyangka ya tulisan gua ini asooy gebooy biangett, sok serius banget memaknai idup hahahhaha..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar