Rabu, 21 Maret 2012

selamat....jalan....

Ini malam yang ke 365 aku masih menunggumu dalam diam di sisi sepi. Tapi kau juga tak pernah paham akan isyarat yang kuberi lewat pesan-pesan kata yang berdentuman dalam huruf-huruf pesan singkat ponsel dan deringan telepon yang tak pernah ingin kau jawab. Kau mestinya mengangkatnya, pulang dan mendongeng cerita untuk buah hati kita sebelum dia terlelap dibuai angin malam dan diraba bunga tidur.Mungkin kau lupa mengingat bagaimana pertama kali bertemu dan kemudian kita saling jatuh hati. Atau mungkin kau juga lupa bagaimana pertama kali kau menciumku dan memintaku untuk mengulanginya sekali lagi dalam satu waktu. Ah…. terlalu sentimental dan melankolis bukan?

Sekarang kenangan itu sudah habis dan tak pernah bisa terbagi lagi ketika ketok palu perceraian sudah mengajak untuk larut dalam api kebencian, merias kemarahan dalam cermin kaca kehidupan, dan membayangi dalam rumah yang selalu pernuh dengan prasangka.

Selamat berpisah teman seperjalananku, kita sudah berada disisi persimpangan jalan panjang yang mungkin tak pernah berakhir indah jika kita meneruskan bersama. Akan kuakhiri dengan caraku bukan karena aku yang memilih jalan langkahmu tapi kau sudah memilihnya sendiri dengan caramu……………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar