Rabu, 21 Maret 2012

Memaafkan……

Memaafkan……
Diwaktu kecil ibuku selalu menasehatiku dikala aku berkonflik dengan kakakku, yang kecil harus meminta maaf dulu kepada yang besar walaupun salah itu bukan dariku sekalipun.Dulu aku selalu protes kenapa harus aku yang meminta maaf duluan dan dengan kepala batuku aku mampu bertahan untuk tidak meminta maaf pada kakakku. Walaupun terkadang niat untuk meminta selalu ada akan tetapi kalau sudah berhadapan dengan dia, lidahku terasa kelu dan semua niat baikku itu kandas ditengah jalan, menguap lepas di udara. Dalam agenda hidupku kata memaafkan sangat susah sekali untuk diimplementasikan, memaafkan dengan sungguh-sungguh penuh keikhlasan luar biasa susahnya bagiku kalopun aku bisa memaafkan kesalahan orang lain itu hanya untuk berbasa-basi busuk karena aku tak ingin mencari perkara lain dan membuat orang-orang disekelilingku menjadi bertambah sedih karena kekerasan kepalaku. Kata memaafkan bagiku, merupakan kata yang mudah diucapkan dan sangat sulit untuk dilakukan terutama bagi orang yang sangat menyakiti hatiku.ada kata bijak yang aku kutip dari suatu blog agama yang mengatakan begini : apabila ada orang menampar pipi kirimu maka berikanlah juga pipi kananmu. wah bagiku perumpaan itu sangat tidak masuk akal. Enak saja memberikan pipiku untuk ditampar.yang ada tak tampar balik dan kalo bisa semua bagian dari badannya tak tampar.jadi ya mohon maaf kalo kata memaafkan menjadi ungkapan yang sangat fatamorgana bagiku.

Kalo lagi tidak sadar dan emosiku sedang tinggi, aku bisa bilang begini pada diriku sendiri. yah, akukan hanya manusia biasa, jadi normal donk kalo aku punya kelemahan dan susah untuk memaafkan. No body is perfect. tapi benerkah ketidaksempurnaan sebagai manusia merupakan alasan untuk dimaklumi bahwa aku tidak akan memaafkan.kalo dipikir manusia emang tak akan pernah menjadi sempurna artinya dalam diriku terdapat sifat seorang angel dan seorang damon Dua unsure ini merupakan satu kesatuan paket dalam tubuh manusia dan dengan kedua unsure ini juga, tuhan menyebut aku sebagai manusia.aku memang tidak sempurna sehingga wajar kalo aku juga menghasilkan ketidaksempurnaan dalam hidup. Dan menurutku itu sangat normal. Yang tak normal adalah bila aku yang tak sempurna ini mampu menghasilkan seseuatu yang sangat sempurna.

Kemaren beberapa bulan yang lalu aku masih berpikir tidak mungkin rasanya memaafkan orang yang sudah sangat menyakiti hatiku. Bagaimanakan mungkin aku bisa memaafkan orang yang memperlakukan aku seperti dineraka dengan membalasnya dengan memberinya surga. bullshit !!!! itu sama aja nguyah segoro katanya orang jawa hingga suatu ketika aku disadarkan oleh suatu kejadian yang cukup menohok hatiku. Cerita dari seorang temen inilah yang cukup memberikanku inspirasi tentang bagaimana menjadi seorang pemaaf. Temenku ini beropini bahwa memaafkan bukanlah soal kalah dan menang tapi memaafkan adalah soal keberanian dan kemauan menjadi seorang yang mampu memadamkan api yang sedang berkobar. Kalau kita bisa memaafkan seseorang maka bukan juga berarti kita menang atas musuh-musuh yang berdiri dihadapan kita tapi kita menang melawan kekerasan hati. Jadi intinya apabila kita mampu memaafkan maka kita akan memiliki perasaan yang luar biasa bagaikan seorang pemenang dalam suatu pertandingan besar, bukan sebagai orang yang sedang kalah perang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar