Rabu, 21 Maret 2012

bintangku malam ini apakah kau telah mati…???

Aku menunggu……………tapi ia tak kunjung datang….setiap hari aku menghitung hari menongok kelender tua di dinding usang…yang tanggalnya tak pernah bergeming dalam diamnya..ada tujuh hari dalam seminggu kuhitung pelan-pelan dengan suara nyaris berbisik ..senin selasa rabu kamis jumat sabtu dan minggu, ingin rasanya kuloncati hari langsung ke sabtu dan minggu…jumat raib….Tak pernah puas..aku keluar menatap pada langit yang menawarkan warna semburat orannye dilangit yang semakin kelam..kemudian gelap..gelap…..malam telah beranjak naik…aku masih sendiri terduduk sepi dibangku tua diakhir senja…. masih menunggu…kutanya pada rumput yang tak pernah bisa bergoyang lagi, kemanakah dia??…dia bintangku dimalam gelap… … hatiku terisak …selalu saja... setiap hari malam tidak menyodorkan kesempurnaaan langit padaku….. langit….bisakah kau melukiskan gugusan bintang dimalamku….yang menunjukku pada satu bintang terang dilangitku nan kelam……….

Tapi malam belum mau menawarkan terangnya bintang padaku.. bintang masih suka bersembunyi dibalik awan gelap malam menyembunyikan sinarnya..dia masih enggan menanpakkan terangnya ke wajahku….aku mulai merasa frustasi, semakin depresi, takkala emosi mulai terreduksi, inspirasi semakin terdegradasi, rasanya mau loncat ke jurang terjal berhias langit malam nan gelap

Ini malam kesekian kalinya aku masih mencari bintang..duduk termenung menatap langit usang…bulan telah datang tertusuk ilalang…tapi.bulan tak pernah mengeluh..walaupun sinarnya nyaris tertutup mati..bulan yang malang ……..

Heeii bintang dimana kamu?….aku sungguh-sungguh merindumu…dengan sendu tak mampu lagi membendung rindu aku ingin mengadu padamu bintang….. Tunjukkan dirimu, walaupun mungkin terangmu hanya sekejap dapat kukecap tapi mungkin mampu menyapa batinku di tengah-tengah kegelapan…tapi lagi lagi malam semakin gelap menghitam …Argh, sungguh kejam nian kau, malam! Kau rajam aku dengan kelam pekatmu! dan gerimis pun mulai menari-nari di depan mata. Hatiku benar-bener pilu rasanya ingin menangis..tapi.aku tak mau lagi bersahabat dengan gerimis…..jauh diatas sana …awan malam menangis hingga make upnya luntur beriringan datang bersama keranda bintang….bintangku malam ini apakah kau telah mati…???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar