Sabtu, 14 April 2012

GUE, ELO, KITA ………PERTEMUAN SERTA PERPISAHAN INI….

Memang selalu ada perpisahan yang mengikuti setiap pertemuan, bukan? Pertemuan dan perpisahan seperti dua sisi mata uang koin, saling menyatu berpasangan dengan sifat yang saling bertolakbelakang sesuai dengan prinsip keseimbangan alam dalam ilmu eksak fisika. Pertemuan dan perpisahan sama juga seperti siang dan malam, untung dan rugi, senang dan sedih, hitam dan putih, gelap dan terang, air dan api, keras dan lembut, etc…Pertemuan dan perpisahan bias juga dianalogikan dengan hulu dan akhir, setiap ada ujung selalu ada akhirnya, setiap tawa selalu terselip tangisan, setiap ada kesenangan selalu ada kedukaan dibelakangnya, setelah kesusahan akan selalu ada kesenangan dibaliknya…..Pertemuan dan perpisahan selalu memberikan rasa warna yang kontras, selalu ada kebahagian dan kesedihan yang mengiringi setiap perjalanannya. Pertemuan sering kali memberikan kebahagiaan, sedangkan perpisahan kerap kali meninggkalkan rasa sakit yang amat begitu dalam.

Segala sesuatu didunia ini tak pernah kekal, dan tuhan sudah menyiratkan dalam kitab suci. Tuhan sang creator sudah menyusun semua bab-bab scenario hidup. Tak ada yang serba kebetulan dalam hidup ini, semua sudah ada yang mengaturnya…TUHAN MAHA CINTA DAN MAHA SATU…..Begitu juga dengan pertemuan dan perpisahan, dan gue percaya sepenuhnya bahwa setiap pertemuan dan perpisahan selalu menyiratkan alasan tertentu dan pelajaran berharga untuk dipetik sebagai hikmah kedepannya. Tuhan emang selalu punya cara bagaimana pertemuan terjadi dan DIA juga selalu punya jalan bagaimana perpisahan itu juga akan terjadi. Gue yakin semua orang termasuk gue, elo dan semua mahluk hidup bernyawa di dunia ini pernah mengalami pertemuan dan perpisahan. Datang dan pergi semudah membalikkan telapan tangan. Seperti jelangkung datang tak diundang dan pulang tak diantar.

Pertemuan selalu diawali dengan ….bertemu disuatu tempat, saling mengenal, lalu kemudian berteman secara dekat berbagi suka tawa, duka airmata, marah, kecewa bahkan tak jarang membagi kebencian dan kedongkolan sesaat. Elo memiliki gue, membagi waktu untuk gue, gue memiliki elo, membagi waktu untuk loe, Kita saling memiliki dan berbagi. Saling menjaga satu sama lain, menjadi jalan untuk selalu bertahan dari gempuran dan proses hidup yang mendewasakan kita masing-masing. Menikmati jalanan terjal mengarungi hidup, menikmati hangatnya mentari, menghitung bintang di langit malam, mengukur jalanan lintas kota, melukis pelangi di setiap hujan airmata, manari puas di tengah rinai hujan, mengukir mimpi, impian dan cita-cita masa depan di batu keras dengan tujuan hidup yang berbeda. Tertawa geli bersama menyadari kekonyolan dan kegilaan sampe perut sakit dan mata berair haru, menghapus airmata kecewa, sakit hingga semua larut dalam duka Semuanya menjadi tali pengikat dalam menjalin pertualangan dalam pertemanan hidup ini, teman.

Tak pernah ada yang tau sampai kapan pertemuan itu akan tetap berlangsung, hingga tiba-tiba waktunya untuk berpisah telah datang seperti malaikat menjemput nyawa. GUE, LOE END untuk sesaat… Gue Dan Elo memang sudah siap, dan kita sudah menyiapkannya dengan begitu lama, gue dan loe tau waktu itu sebentar lagi datang. Gue, elo dan kita terduduk dan saling bertukar pandang melalui mata hati, menikmati hari-hari yang tersisa sedikit untuk membagi rencana setelah perpisahan terjadi, menikmati rutinitas pagi dengan kopi dan sarapan di meja kerja yang sama yang tak lama lagi akan kita tinggalkan untuk menembus waktu panjang yang akan kita lalui sendiri. Hari ini, waktu itu telah datang untuk merentangkan sayap dan membawa terbang tinggi semua harapan, dan mengejar impian serta cita-cita ke depan hingga nanti pertemuan lainnya yang akan memanggil gue, loe dan kita kembali untuk sekedar menebus waktu yang hilang, menanyakan kabar dan hanyut dalam cerita masa lalu dan yang baru. Tak ada yang salah dengan perpisahan ini, begitu juga dengan pertemuan kita. Tak perlu kita berduka dengan perpisahan ini, teman. Biarkan aliran airmata ini jatuh sesukanya, biarkan dia mengalir, mengucap kata seindah-indahnya. Biarkan dia, karena airmata tak berarti sedih, airmata tak berarti duka, airmata adalah lambang bahagianya hati. Biarkan dia menemani kita di hari ini. Biarkan…..Karena dia memang hadir untuk ini, untuk sebuah perpisahan… Gue, elo dan kita akan memahami arti sebuah perpisahan karena perpisahan mengajarkan kerinduan sama seperti pertemuan mengajarkan perkenalan antara elo, gue dan kita. Perpisahan merupakan gerbang untuk menuju pertemuan-pertemuan kita selanjutnya teman, walopun diawal perpisahan selalu menyiratkan kedukaan dan tangisan bulir-bulir airmata di sudut ujung mata…

SELAMAT BERJUANG LADIES!!!!.. MENYAMBUNG HIDUP KE DEPAN…KITA PASTI BISA DAN HARUS BISA …YAKINLAH KITA PASTI AKAN SUKSES…!!! HERE, THERE DAN ANYWHERE KEEP ROCKING LADIES!!!...
(Tulisan ini gue dedikasikan untuk group pojok, …rekan seprofesi, sahabat hidup dan teman mengukir mimpi….terimakasih atas persahabatan indah ini, terimakasih untuk semua dukungannya, terimakasih atas semua yang telah kita lalui bersama…..semoga persahabatan ini tetap akan terjalin sampai ajal menjemput kita. Amien…)

Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran….(KAHLIL GIBRAN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar